Rabu, 23 April 2014

Solusi Komunikasi Gratis Berbasis Teknologi CDMA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini, yang dapat kita lihat dengan banyaknya telepon seluler dengan berbagai merek telah diluncurkan ke pasaran. Dalam hal ini komunikasi memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan teknologi telepon seluler saat ini. Sejak ditemukannya telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 dan ditemukannya komunikasi tanpa kabel (wireless) oleh Nikolai Tesla pada tahun 1880 yang kemudian diperkenalkan oleh Guglielmo Marconi, sejak saat itu perkembangan dunia teknologi komunikasi semakin berkembang pesat hingga mencakup seluruh belahan dunia ini.
Di Indonesia, perkembangan teknologi komunikasi sudah sangat menjamur. Banyak operator-operator telepon seluler memberikan promosi komunikasi yang sangat murah untuk para pelanggannya dan promosi-promosi lain yang diberikan oleh para pemilik operator-operator telepon seluler ini, sehingga menarik minat seseorang untuk dapat  menggunakan jasa operator tersebut. Tapi bagaimanapun juga, kita tidak akan merasa puas dengan promosi-promosi yang diberikan oleh para penyedia layanan komunikasi tersebut. Solusi terbaik adalah dengan memberikan komunikasi yang seluas-luasnya, tanpa dibatasi oleh biaya yang harus dibayar dan tanpa dibatasi oleh waktu.
Dengan hadirnya komunikasi gratis ini, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terhadap permasalahan komunikasi saat ini, yang dirasakan penulis sudah sangat membingungkan dalam memilih mana operator yang paling murah untuk melakukan komunikasi diantara banyaknya operator-operator yang lainnya.
Untuk itu, dalam skripsi yang berjudul “Solusi Komunikasi Gratis Berbasis Teknologi CDMA”, penulis mencoba untuk memberikan solusi komunikasi gratis (tanpa harus membayar biaya pemakaian) dan tidak dibatasi oleh waktu. Dan diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sedikit perubahan dalam dunia komunikasi,  khususnya di Indonesia.

1.2    Tujuan Penelitian
1.2.1  Tujuan Umum
Untuk memberikan solusi komunikasi gratis (tanpa dipungut biaya), kepada masyarakat luas, khusunya di Indonesia, yang berbasiskan pada teknologi CDMA.
1.2.2  Tujuan Khusus
1. Membangun komunikasi yang seluas-luasnya, tanpa harus dikenakan biaya dan tanpa dibatasi oleh waktu pemakaian.
2.  Memanfaatkan penggunaan teknologi CDMA seluas-luasnya.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa komunikasi dapat dilakukan tanpa harus membayar biaya pemakaian.

1.3  Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak terlalu luas, namun dapat mencapai hasil yang optimal, maka penulis akan membatasi ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :
1.        Memberikan solusi komunikasi gratis kepada masyarakat luas, khususnya di Indonesia, yang berbasis pada teknologi CDMA.
1.4       Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diharapkan dengan penelitian ini dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1.4.1                    Bagi Penulis
1.             Untuk    memenuhi     salah    satu      syarat    dalam      memperoleh gelar strata satu   Fakultas  Sains  &  Teknologi    Jurusan  Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.             Dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah seperti komunikasi data, OOP, Jaringan tanpa kabel, dan ilmu-ilmu jaringan lainnya.
1.4.2   Bagi Akademik
1.             Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori yang telah diperoleh selama kuliah.
2.             Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi
1.4.3   Bagi Masyarakat
1.             Mengetahui seberapa besarnya respone masyarakat terhadap komunikasi gratis yang berbasis pada teknologi CDMA.
2.             Mengetahui apa sajakah efek-efek negatif yang dapat mempengaruhi komunikasi gratis yang berbasis pada teknologi CDMA.
3.             Memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang teknologi CDMA yang berpengaruh terhadap komunikasi yang bersifat gratis.
4.             Membantu meringankan beban masyarakat terhadap permasalahan komunikasi yang dihadapi sekarang ini.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Telepon Seluler
Menurut Mulyanta (2004), konsep dasar yang sangat penting dalam sebuah ponsel adalah kenyataan bahwa teknologi yang digunakan ponsel sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi radio yang dikawinkan dengan teknologi komunikasi telepon. Telepon pertama kali ditemukan dan diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Sedangkan komunikasi tanpa kabel (wireless) oleh Nikolai Tesla pada tahun 1880 yang kemudian diperkenalkan oleh Guglielmo Marconi. Sebelum ditemukannya ponsel, pada waktu itu mereka memasang radio telepon ke dalam mobil untuk dapat digunakan sebagai sarana komunikasi secara mobile. Pada sistem radio-telepon ini diperlukan tower antena yang terpusat dan hanya menyediakan 25 saluran pada setiap towemya. Antena pusat ini harus mem­punyai daya pancar yang kuat untuk dapat memancarkan sinyal hingga 70 km. Karena saluran yang cukup terbatas mengakibatkan tidak semua orang dapat menggunakan radio telepon ini.

2.1.1 Telepon seluler sebagai sarana komunikasi
Perkembangan dunia telepon seluler (ponsel), sebagai bagian dari teknologi telekomunikasi, berjalan begitu cepat. Menurut Suryantoro (2005), perkembangan dan kemajuan teknologi seluler atau telekomunikasi sekarang berlangsung sangat pesat. Telah muncul berbagai macam alat komunikasi canggih dengan fitur yang menarik, yang semakin meramaikan bisnis komunikasi. Demikian juga halnya dengan perangkat seluler. Sebagai contoh, tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi juga di daerah terpencil seperti desa-desa, terpasang infrastruktur telekomunikasi seperti misalnya BTS (Base Transceivers Station). BTS merupakan perangkat stasiun penghubung antara pusat operator seluler dengan MS (Mobile System) atau lebih dikenal dengan handphone. BTS merupakan sistem yang langsung berhubungan dengan handphone. Dengan demikian masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan pun dapat ikut menikmati fasilitas telekomunikasi ini.
Selain prasarana telekomunikasi yang semakin lengkap, perkembangan teknologi komunikasi pun sudah semakin pesat, yakni dengan hadirnya tiga tipe komunikasi seluler seperti AMPS, GSM dan CDMA. Sistem AMPS merupakan sistem yang pertama kali digunakan di Indonesia, yang tidak lama kemudian diikuti dengan munculnya sistem yang diberi nama GSM. Sistem GSM menjanjikan kualitas suara digital yang prima. Teknologi terbaru yang hadir adalah teknologi CDMA.


2.2 Teknologi CDMA
Menurut Daniswata dan Riyan (2005), teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) per tama kali digunakan pada Perang Dunia II oleh tentara Sekutu. Teknologi ini digunakan dengan cara mengacak pengiriman pesan untuk menggagalkan upaya Nazi Jerman dalam menyadap informasi dari tentara Sekutu.
Pesan dikirim dengan menggunakan beberapa frekuensi sehingga menyulitkan tentara Jerman untuk mengumpulkan sinyal secara lengkap. Sebab, setiap saluran atau kanal menggunakan seluruh spektrum yang tersedia, sehingga dapat mencegah gagalnya panggilan dan sulit disadap. Semenjak itu, teknologi CDMA semakin populer.
Sebagai teknologi akses multipel, CDMA mendukung banyak penggunaan dalam waktu yang bersamaan (simultan). Akses multipel merupakan spektrum radio yang dibagi dalam beberapa saluran untuk dialokasikan ke banyak pengguna sistem tersebut.
Pada CDMA, pembicaraan diubah menjadi data digital. Data digital ini kemudian dikirim sebagai sinyal radio melalui jaringan nirkabel dengan menggunakan kode unik untuk membedakan masing-masing panggilan. Dengan begitu, teknologi CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk berbagi gelombang udara pada saat bersamaan tanpa gangguan sinyal di udara.
Dengan konsep multipath fading, CDMA memiliki ketahanan sinyal terhadap pantulan gedung-gedung. Tak heran jika teknologi ini mampu menerima dan menggabungkan sinyal pantulan sehingga penerimaan sinyal menjadi lebih baik.
Ada dua jenis telepon seluler (hp) yang mendukung penggunaan teknologi CDMA, yaitu sebagai berikut.
1.        Jenis pesawat yang dikategorikan sebagai mobile handset dengan ukuran dan fungsi seperti ponsel pada umumnya.
2.        Jenis pesawat berupa fixed wireless terminal yang bentuknya menyerupai telepon konvensional rumah biasa, namun nirkabel.
Meskipun berangkat dari konsep telepon tetap, sistem CDMA masih memiliki beberapa kelemahan. Meskipun mobile, pergerakannya tetap saja terbatas. Contohnya untuk kawasan jakarta yang menggunakan kode akses 021, jangkauannya masih terbatas sampai area-area berkode 021 saja.
Salah satu kelemahan sistem CDMA adalah cakupannya yang terbatas karena menggunakan frekuensi 1900 mhz. Berbeda dengan operator GSM yang kebanyakan menggunakan frekuensi 900 dan 1800 mhz. Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil jarak yang bisa di-cover oleh sebuah Base Transceiver Station (BTS). Selain cakupan yang lebih kecil, gedung-gedung tinggi yang bertebaran akan menambah menurunnya kemampuan coverage. Operator CDMA di Indonesia antara lain Telkom (Telkom Flexi), Esia, dan Fren Mobile-8.
Teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan suatu teknologi digital yang dipelopori oleh QUALCOMM yang menyediakan suara jelas serta berkualitas di dalam suatu generasi yang bare dari produk komunikasi tanpa kabel (wireless communications). Dengan menggunakan digital encoding dan spread spektrum yang ada dalam teknik frekuensi radio. CDMA menyediakan fasilitas yang lebih balk dan lebih hemat biaya, kualitas suara, privacy, kapasitas sistem, dan fleksibilitas dibanding dengan teknologi tanpa kawat. CDMA juga menyediakan jasa layanan yang lebih cepat, seperti sms, email dan akses internet. CDMA dan teknologi tanpa kawat saat ini menjadi sangat populer di akhir tahun-tahun. (Suyantoro, 2005).











BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan di Ruko ITC Roxy Mas, Jl. KH. Hasyim Azhari Jakarta Pusat dan penelitian juga akan dilakukan di Komplek Ruko Roxy Mas, Jl. Tanjung Selor No.31 Jakarta Pusat. Penelitian akan dilakukan selama 12 Bulan (Maret 2009 – Februari 2010).

3.2 Bahan dan alat
Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan SimCard yang mendukung teknologi CDMA dengan frekuensi 800 Mhz.
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :
  1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.       1 buah laptop dengan merek Acer Aspire seri 4520 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Ø  Processor AMD Turion 64 X2 Mobile Technology TL-60 (2.0 Ghz, 2x512 Kb L2 cache).
Ø  Memory 1536 MB DDR2
Ø  VGA 512 MB NVIDIA GeForce 7000M
Ø  Harddisk 120 GB
b.      1 buah Handphone Nokia CDMA seri 2116 yang mendukung teknologi dual band (800 dan 1900 Mhz) beserta kabel data dan kabel flashnya.

  1. Perangkat Lunak
Dalam penelitian ini digunakan beberapa perangkat lunak :
Ø  Sistem Operasi Windows XP SP 2
Ø  UniCDMA versi 0.98
Ø  CDMA Incompresor

3.3 Metode Penelitian

1.        Alur Pelaksanaan Penelitian
2.        Persiapan Penelitian
Pertama-tama penulis menginstalasikan program UniCDMA versi 0.98 dan program CDMA Incompresor kedalam komputer, kemudian menyiapkan 1 buah SimCard CDMA yang mempunyai frekuensi 800 Mhz, dan mengkoneksikan SimCard tersebut ke dalam Handphone, dan dengan bantuan kabel data, handphone tersebut kita koneksikan ke komputer.
3.         Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap, yaitu: (1) Instalasi program UniCDMA versi 0.98 dan Program CDMA Incompresor. (2) Menjalankan program UniCDMA dan CDMA Incompresor setelah Handphone yang berisikan SimCard terkoneksikan pada komputer dengan bantuan kabel data. (3) Menurunkan frekuensi pada SimCard dengan bantuan program CDMA Incompresor.
Tahap 1 : Instalasi program UniCDMA versi 0.98 dan program CDMA Incompresor
Tujuan penelitian adalah memanfaatkan program tersebut sebagai sebuah tool/senjata yang digunakan untuk mendapatkan solusi komunikasi gratis. Program tersebut berguna bagi penulis untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tahap 2 : Menjalankan program UniCDMA dan CDMA Incompresor setelah Handphone yang berisikan SimCard terkoneksikan pada komputer dengan bantuan kabel data.
Setelah program UniCDMA dan CDMA Incompresor terinstal kedalam komputer, barulah mengkoneksikan Handphone yang terlah berisikan SimCard ke komputer, supaya komputer dapat mengenali perangkat yang masuk ke dalamnya, dan dapat dengan mudah dikenali oleh program UniCDMA dan CDMA Incompresor.
Dalam tahapan ini, program UniCDMA dan CDMA Incompresor berusaha untuk membaca semua data yang ada di dalam handphone yang telah berisikan SimCard tersebut.
Tahap 3 : Menurunkan frekuensi pada SimCard dengan bantuan program CDMA Incompresor.
Dalam tahapan ini, hasil yang kita inginkan akan berhasil atau tidak tergantung dari proses penurunan frekuensi yang kita lakukan, dan dalam proses
 penurunan frekuensi ini, tidak terlepas dari Perusahaan SimCard yang kita gunakan. Jadi pada tahapan ini, proses keberhasilan tergantung dari Perusahaan SimCard yang digunakan, apabila perusahaan tersebut sedang melakukan peng-resetan sinyal pada jaringannya, penulis juga akan melakukan hal yang sama supaya proses penurunan sinyal ini berhasil.