Jawab :
Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya sebagai watak yang indah dan hukum yang indah. Sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang diserapnya. Adapun pengertian keindahan dalam arti terbatas, hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.Keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai, seperti halnya nilai moral, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetis.
Para filosof mendefinisikan keindahan sebagai suatu kesatuan hubungan yang formal pengamatan, yang. dapat menimbulkan rasa senang. Dengan batasan tersebut, orang sering mencampuradukkan pengertian keindahan dan seni. Padahal kesenian mempunyai segala yang lebih kongkret dari keindahan. Dengan demikian pernyataan bahwa segala sesuatu yang indah adalah seni, dan seni pastilah indah, tidak selalu benar.
Para ahli merumuskan beberapa definisi keindahan sebagai berikut:
- Loe Tolstoy (Rusia)
- Alexander Baumgarten (Jerman)
- Sulzer
- Winchelmann
- Shaftesbury (Jerman)
- Humo (Inggris)
- Hemsterhuis (Belanda)
- Emmanuel Kant
- Yang subjektif, keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa bersangkut-paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang.
- Yang objektif, mendatangkan keserasian dari suatu objek terhadap tujuan yang dikandungnya sejauh objek ini tidak ditinjau dari segi gunanya.
- Al-Ghazali
- Herbert Read
- Sarpetreit
Pendapat tentang keindahan sangat beragam sehingga orang lebih cenderung membicarakan kesenian daripada keindahan. Ha1 ini karena kesenian mempunyai gejala yang lebih kongkret daripada unsur keindahan. Hampir semua kesalahan tentang konsepsi seni disebabkan kurang ajegnya penggunaan kata seni dan keindahan. Kalau sudah mengidentifikasikan antara seni dan keindahan, ada anggapan bahwa yang indah adalah seni tidaklah tetap karena seni sudah pasti indah. Identifikasi seperti ini seni belum tentu indah dan tidak ada keharusan harus indah: Secara historis, hasil seni pada masa silam tidak sama dengan hasil seni pada masa sekarang. Sebab kriteria antara seni masa silam dan seni masa Kini adalah berbeda. Demikian pula secara sosiologis bahwa manifestasi seni sekarang Mil tidak sama dengan hasil seni pelbagai tempat dunia.
URL : http://dedenwahyudi.wordpress.com/2009/05/12/pemahaman-tentang-konsep-ibd-tentang-sastra-dan-problematikanya-dengan-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar